DIEMUKANNYA ES DI ASTEROIT

Pada pertemuan tahunan Divisi Planetary Sciences – American Astronomical Society tanggal 7 Oktober lalu, untuk pertama kalinya para astronom mengumumkan adanya penemuan sebuah asteroid yang mengandung air beku (es) di permukaannya.

Ilustrasi Sabuk Asteroid. Kredit: NASA

Ilustrasi Sabuk Asteroid. Kredit: NASA

Ternyata Ada Lebih Banyak Es di ‘Luar Sana’
Analisa dari asteroid 24-Themis menunjukkan adanya bukti kandungan es serta senyawa organik yang tersebar luas di permukaan asteroid tersebut. Para ilmuwan mengatakan bahwa penemuan baru ini mendukung teori yang menyatakan bahwa asteroid membawa air dan senyawa organik untuk Bumi dalam keadaan awal, sehingga mendukung dalam menyediakan dasar-dasar pembentuk kehidupan bagi Bumi.

Berdasarkan reportase Rob Cowen dari Science News, Humberto Campins beserta koleganya dari University of Central Florida di Orlando mencatat spektra dari asteroid 24-Themis dalam periode lebih dari 7 jam dan dapat mempelajari 84% dari periode rotasi spin-nya. Dengan menggunakan fasilitas Teleskop Inframerah milik NASA di Mauna Kea, Hawaii, dari penglihatan berbagai bagian permukaan asteroid tersebut spektra yang didapat menunjukkan adanya keberadaan es yang konsisten. Analisa dari cahaya Matahari yang dipantulkan asteroid tersebut juga menunjukkan bahwa kandungan senyawa organik, termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik, CH2 dan CH3, tersebar luas di permukaannya, tambah Campins.

Penemuan baru ini menguatkan observasi sebelumnya dari asteroid yang sama oleh dua orang astronom, Andrew S. Rivkin dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas John Hopkins dan Joshua Emery dari Universitas Tennessee, yang juga menggunakan Fasilitas Teleskop Inframerah. Selama beberapa tahun, Rivkin dan Emery telah menemukan bukti adanya es pada suatu daerah di permukaan 24-Themis, tetapi tidak mempelajari asteroid tersebut lengkap dengan satu kali periode rotasinya. Penemuan kedua tim peneliti ini menunjukkan bahwa keseluruhan permukaan asteroid terselimuti oleh es.

Asteroid yang memiliki diameter rata-rata 160 km ini jarak rata-ratanya 3.2 kali dari jarak Bumi-Matahari. Menurut Campins pada jarak ini es di permukaannya bisa menguap dengan mudahnya. Ini berarti, es di permukaannya terus-menerus terbarui, mungkin dari kandungan es di dalam batuannya.

Satu kemungkinan adalah terdapatnya es yang terkubur beberapa meter dibawah permukaan 24-Themis ini, dan ketika terhantam oleh puing-puing luar angkasa, es ini keluar ke permukaannya. Jika memang hal ini benar, maka dapat dikatakan bahwa terdapat sebagian asteroid yang menyerupai komet, yang dapat menjadi aktif tiba-tiba dan mengeluarkan materi ke luar angkasa ketika kandungan es-nya menguap terkena angin Matahari, tambah Campins.

Pilihan lainnya adalah suatu aksi yang mirip dengan penemuan air di Bulan baru-baru ini, ketika angin Matahari berinteraksi dengan benda batuan tanpa atmosfer untuk menghasilkan molekul H2O dan OH. Tanpa adanya atmosfer, benda ini akan terekspos kepada angin Matahari yang mengandung ion-ion hidrogen. Hidrogen dapat berinteraksi dengan oksigen di permukaan asteroid untuk menghasilkan molekul-molekul air.

Sumber : Science News, Universe Today

0 Comments:

Post a Comment