Peluncuran misi COROT (Convection, Rotation and Planetary Transits) belum genap 5 bulan berselang dan telah berhasil mendeteksi planet luar-surya. Planet yang dinamai CoRoT-Exo-1b ini mengorbit bintang serupa Matahari, terletak di rasi Monoceros (kira-kira 1500 tahun cahaya jauhnya dari kita).
Planet CoRoT-Exo-1b dideteksi dengan cara mengamati penuruan intensitas cahaya bintang yang diorbitinya saat si planet lewat di depan bintang tersebut. Peristiwa ini, dari sisi pengamat, dikenal dengan istilah transit. Bulan Juni 2004 lalu kita juga melihat transit Venus. Venus tampak sebagai titik hitam di piringan Matahari jika dilihat dengan teleskop tentunya.
Si planet membutuhkan waktu 1.5 hari untuk satu kali mengedari “matahari”-nya. Sebagai perbandingan Merkurius, planet terdekat dengan Matahari membutuhkan waktu sekitar 88 hari untuk sekali mengelilingi Matahari. Massanya lebih dari 1.5 kali massa Jupiter. Planet-planet semacam ini, yang massanya sebesar Jupiter atau lebih dan berada dekat sekali dengan bintang yang diedarinya dikenal dengan istilah Jupiter-panas (hot Jupiter). Umumnya planet-planet luar-surya yang ditemukan sejauh ini termasuk Jupiter-panas.Tingkat keakuratan data mentah yang dihimpun COROT melebihi tingkat keakuratan yang diharapkan oleh ilmuwan yang bekerja di balik misi ini sebelum COROT diluncurkan. Diharapkan COROT akan mampu mendeteksi planet terestrial dan mungkin bisa mengindikasikan komposisi kimianya. Ini penting sehubungan dengan pencarian kehidupan di planet di luar Tata Surya.
COROT sendiri memang didedikasikan untuk mencari planet-planet terestrial di luar Tata Surya dengan metode transit. Dengan perannya itu COROT menjadi “batu loncatan” guna mencari planet yang serupa Bumi dan layak-huni yang mengorbit bintang-bintang lain. Selain itu, COROT juga ditujukan untuk mempelajari interior bintang. Terletak di ketinggian 896 km di atas permukaan Bumi, COROT akan menyampaikan pada kita kawan-kawan baru Tata Surya. Kita tunggu saja temuan apa lagi dari dia